GUNUNG GALUNGGUNG DAN KOTA TASIKMALAYA

Perlengkapan
Pagi cerah di Cicaheum (Bandung), start yg baik menuju Tasik, Jawa Barat. View Galunggung plus wisata kota jadi targetku hari ini, sendirian. Ini pertama kalinya gue ke Tasik! Destinasi pertama: Gunung Galunggung. Gunung berapi ini berada di ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak 17 km dari pusat kota Tasikmalaya (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Galunggung), percisnya di Kabupaten Tasikmalaya.




 Bandung - Kab. Tasikmalaya 

 Cara 1 

Gunakan bus "Budiman" jurusan Bandung-Tasikmalaya
Seat-nya 2-2, AC normal, speed oke
Tarif Rp40.000,-/orang
Waktu tempuh 3-4 jam
Tersedia pukul 04.30-20.00

  • Keuntungan: Duduk santai + sejuk, gak pusing mikir arah jalan
  • Kerugian: Gak mobile

 Cara 2 

Menggunakan kendaraan pribadi

  • Keuntungan: Lebih mobile
  • Kerugian: Rentan tersesat kalo gak ngerti jalan

Gue pilih  cara 1 . "Budiman" lumayan oke. AC-nya sejuk, nyetirnya juga gak chaos. Tapi tembang Elvie Tamala diputer non-stop sepanjang jalan, memancing bokong bergoyang walau sudah dikunci duduk. 3 jam lancar jaya di akhir pekan bro, mantap!

Naik Ojek ke Pintu Masuk Wisata
Berhubung ini pertama kalinya gue ke Galunggung dan naek "Budiman", bersahabat dgn kenek dan orang di sebelah lo adalah penting utk informasi. Dari blog-blog yg ku baca: Ke Galunggung mesti ke terminal Indihiang lebih dulu (terminal di Kota Tasik), lalu naek angkot jurusan Galunggung hingga ke kaki gunung, tapi gue dapet jalur lebih cepat walau lebih mahal. Di arah menuju Indihiang, om kenek menurunkan gue di satu pertigaan yg gue gak tahu, namun ber-plang Galunggung. Om ojek buru-buru memburu ku saat turun. Deal di angka Rp30.000,- gue dijanjikan sampai di pintu masuk wisata. "Oke gak masalah!" pikirku saat itu, mengingat cuaca masih sangat cerah dan mesti dikejar.


 Menuju Pintu Masuk Wisata Galunggung 

 Cara 1 

Sampai di terminal Indihiang, naik angkot jurusan Galunggung
Biaya Rp13.000/orang
Waktu 60 menit-an

 Cara 2 

Berhenti di pertigaan ber-plang Galunggung (coba komunikasikan dgn kenek "Budiman"), selanjutnya naik ojek ke pintu masuk wisata (ojek tersedia di pertigaan tsb)
Biaya Rp30.000/org
Waktu 30 menit

Kali ini gue pake cara ke-2.
6 jam perjalanan bolak balik berbiaya Rp80.000,- tak kan gue sia-siakan dgn alternatif lambat. 
"Pulang boleh berleha, berangkat mesti segera", sbab cerahnya cuaca menjadi faktor penentu perjalanan super singkatku kali ini. ANYWAY NAEK OJEK SERU BANGET WOY!! 

Perjalanan Menuju Pintu Masuk Wisata

Di sepanjang jalan tampak sawah hijau di kanan-kiri. Kolam air tawar juga menganga di sana-sini, bertengger kandang ayam di atasnya. Aspal dalam keadaan baik dan listrik sudah masuk desa. Kalaupun anda membawa motor/mobil pribadi, jangan khawatir tersesat sebab marka jalan tersedia sampai ke pintu masuk wisata.


Pintu Masuk Wisata. Angkot Hijau Itu Jurusan Terminal-Galunggung (PP)

Ojek gue sampai di pintu masuk seperti yg dijanjikan. Selanjutnya bayarlah tiket masuk sebesar Rp6.500,-/orang. Mengingat tarif karcis sudah termasuk asuransi, maka pastikan tanda bukti itu ada pada anda.

Karcis Masuk

Nah, sekarang anda berhak menikmati 2 area wisata: Kawah Galunggung dan kolam air panas. View yg ku incar berada di kawasan kawah/kaki gunung, maka kawah menjadi sasaran utama. Sebelum sampai ke kawah, anda perlu menempuh perjalanan darat sepanjang 3 Km lagi dari pintu masuk wisata. Jasa ojek tersedia di sana, tarifnya Rp15.000/orang.  Tak sampai disitu, persiapkan juga lutut anda untuk pendakian 620 anak tangga menuju kawah. 

RANGKUMAN JALUR:
Di mulai dari terminal atau pertigaan ber-plang, gunakan angkot atau ojek menuju Pintu Masuk Wisata. Dari Pintu Masuk lanjutkan lagi perjalanan sejauh 3 Km hingga sampai di anak tangga kawah (perjalanan bisa menggunakan kendaraan pribadi, ojek, atau berjalan kaki). Parkiran motor dan mobil tersedia. Bila sudah sampai di anak tangga pertama, lanjutkan 619 anak tangga sisanya sampai tiba di kawah. 
Berikut gambarnya:

Di Bawah

Di Tengah

Di Atas

Di Antara Kawah (Kiri) dan Pemandangan ke Kota (Kanan)

Pemandangan Ke Kota

Foto kawah di bawah ini ku ambil dari atas. Bila anda berniat turun mendekati kawah, tersedia tangga di sebelah kanan dan kiri dinding kawah. Gue sendiri gak turun, sebab apa? View di atas lebih oke, hehehe


Kawah Galunggung

Mengenai status gunung, beberapa warga mengatakan tak ada aktivitas vulkanik, namun yg lain beda pendapat. Namun saat gue cek di beberapa artikel online (salah satunya ini: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/05/29/m4rt9n-status-gunung-galunggung-kembali-normal), gunung itu masih dinyatakan aktif. Agak beresiko memang, terkhusus bagi mereka yg ingin camping.


Warung Milik Warga
Di sini juga terdapat warung milik warga yang menjual makanan & minuman ringan. Kombinasi teh panas dan udara sejuk plus pemandangan oke bisa jadi teman cocok obrolan ringan pasca letih mendaki tangga. Lo mesti ke sini, serius.









 BERTEMU RAISA 


Bersama Aa Ojek
Gue gak lama di Galunggung. Udah capek foto-foto langsung balik ke bawah (pintu masuk wisata) lanjutkan agenda: Wisata kota. OO IYA, GUE GAK MAEN KE KOLAM AIR PANAS YA, SKIP. Gue turun pake ojek yang mangkal di parkiran anak tangga, tarifnya sama seperti naik, Rp15.000/orang. Kali ini ojeknya oke, saking oke-nya ku ajak dia foto oke bersama. Hehehe


Tiba di pintu masuk, angkot ke terminal belum ada. Wajar saja, satu-satunya transportasi murah trayek Terminal-Galunggung ini jumlahnya tak lebih dari 10 buah. Tarifnya Rp13.000/orang, padahal jarak tempuh lumayan jauuuh lho! Ya sudah, mana cuaca panas dan haus pulak, mampir lah gue di warung deket situ sambil meneguk mizone dingin yg super segar di tenggorokan! Gileee

Selang 20 menit akhirnya angkot datang. Dalam perjalanan menuju terminal gue gak sendiri. Selain Pak Supir, ada 1 manusia lain di angkot itu, namanya Raisa, biasa dipanggil Icha. Kebetulan bgt si Icha juga baru turun dan mau pulang. 

Percakapan pun dibuka Supir dgn pertanyaan serius, 
“Neng, tadi dari kawah? Sendirian?? Temennya mana???” 
Icha menjawab, “Iya Pak, barusan dari kawah, sendirian. Hehehe.”

...

Pak Sopir kaget, gue juga. Berani amat ni cewe, pikir gue. Ya udah lah ya, makin rame lah obrolan mereka, gue menyimak dari belakang. Sampai akhirnya topik pelanggaran HAM Tanjung Priok menyengat gue join di forum mereka. Maka sekarang jadi bertiga, lebih rame, hahaha. Mulai dari situ kami saling kenal.

Wanita lulusan Sastra Rusia UI yg sekarang kerja di salah satu organisasi kedokteran Jakarta ini tak punya agenda lain selain berkunjung ke rumah Uwa-nya di kota. Arah kami sama. Jadilah bebarengan ke kota sekaligus jelajah Tasik plus kulinernya! Dan kebetulan bgt hari itu lagi ada bazaar di Dadaha (nama jalan di kota Tasik), dalam rangka HUT kota Tasik. Kuliner, karya seni sampai panggung hiburan disiapkan Pemkot utk perayaan itu. Moment yg pas bagi pelancong seperti kami :)


Icha di Jl. Dadaha (Bazaar)

Beragam Kuliner

Tak tanggung-tanggung, artis fenomenal Cita Citata dijadwalkan tampil malam harinya. Kabarnya sih Icha sedikit suka “Sakitnya tuh di sini”, mungkin dia penasaran, tapi kami putuskan utk gak nonton mengingat malem ini gue mesti balik dan dia ke rumah Uwa-nya. Oke, akhirnya kami muter-muter sambil nyari Tutug Oncom (kuliner khas Tasik yg pengen bgt dicobain Icha). Cuaca sore itu kering abis, tapi seru lah. Hehe


Tutug Oncom Pake Ayam Goreng

Perut dah kenyang, keliling-keliling juga udah, tapi icon kotanya belom! Maka alun-alun jadi obyek foto terakhir yg kami kunjungi sebagai tanda sah pernah ke kota Santri ini.







Percis foto ini diambil hujan datang mengguyur: tanda untuk berpisah. Dari alun-alun Icha langsung caw ke tempat Uwa-nya pake 05 (angkot) dan gue ke pool "Budiman" pake 08. Begitulah akhir trip singkat gue di Tasik.

Di Pool "Budiman"

--------------------------------------------------------------------------------------------

Malamnya gue sampai di Bandung dengan selamat. Puji Tuhan. Sesampainya di rumah muncul notifikasi twitter, ada mention. Setelah dicek ternyata dari Icha. Dalam tweetnya yg berbahasa Inggris itu dilampirkan foto kami mejeng di Jl. Dadaha, hahaha oke deh, thanks juga buat waktunya Cha! Mudah-mudahan lo gak baca tulisan ini :p 

Galunggung dan Tasik mantap abeess!





1 comment: